Perbandingan Cakram Floating dan Non-Floating untuk Motor
Pendahuluan
“Rem yang baik bukan hanya tentang berhenti, tapi tentang bagaimana Anda bisa berhenti dengan aman dan presisi.”
Sistem pengereman adalah salah satu aspek terpenting dalam performa sebuah motor. Kecepatan memang menarik, tetapi tanpa kontrol yang baik, kecepatan justru bisa menjadi bahaya. Oleh karena itu, cakram rem memainkan peran krusial dalam menentukan seberapa baik motor dapat berhenti dengan stabil dan aman.
Salah satu pertanyaan yang sering muncul di kalangan pecinta otomotif adalah: lebih baik cakram floating atau non-floating? Keduanya memiliki karakteristik unik yang memengaruhi cara kerja sistem pengereman. Artikel ini akan membahas secara mendalam perbedaan, kelebihan, dan kekurangan dari kedua jenis cakram ini agar Anda bisa menentukan pilihan terbaik sesuai kebutuhan berkendara.
Ketahui kedua Jenis Cakram Tersebu?
Sebelum membandingkan keduanya, penting untuk memahami konsep dasar dari masing-masing jenis cakram ini.
1. Cakram Floating

Cakram floating adalah cakram rem yang terdiri dari dua bagian utama:
- Center Hub – Bagian tengah cakram yang terhubung ke roda.
- Brake Rotor – Bagian luar yang bersentuhan langsung dengan kampas rem.
Dua bagian ini dihubungkan oleh pin atau paku keling yang memungkinkan rotor memiliki sedikit pergerakan bebas (floating), sehingga cakram dapat menyesuaikan posisinya dengan kampas rem saat pengereman.
Kelebihan Cakram Floating:
- Pembuangan Panas Lebih Baik – Pergerakan rotor membantu mendistribusikan panas lebih merata, mengurangi risiko overheat.
- Pengereman Lebih Stabil – Cakram lebih adaptif terhadap perubahan suhu, sehingga lebih tahan terhadap deformasi (melengkung).
- Daya Cengkram Optimal – Fleksibilitas cakram memungkinkan gesekan yang lebih merata dengan kampas rem.
Kekurangan Cakram Floating:
- Harga Lebih Mahal – Proses produksi lebih rumit, sehingga biaya lebih tinggi.
- Bisa Berisik – Karena adanya celah antar komponen, cakram ini cenderung mengeluarkan suara saat pengereman.
- Perawatan Lebih Intensif – Celah antar bagian dapat menjadi tempat kotoran menumpuk, yang bisa mengurangi performa.
2. Cakram Non-Floating


Cakram non-floating memiliki desain yang lebih sederhana karena seluruh permukaannya menyatu tanpa adanya sambungan antara rotor dan hub. Biasanya digunakan pada motor harian atau motor dengan performa standar.
Kelebihan Cakram Non-Floating:
- Harga Lebih Terjangkau – Desain lebih simpel, sehingga lebih murah dibandingkan cakram floating.
- Lebih Kokoh dan Awet – Tidak ada bagian bergerak, sehingga lebih tahan lama dan tidak mudah rusak.
- Minim Perawatan – Tidak memiliki celah yang bisa tersumbat oleh kotoran atau debu.
Kekurangan Cakram Non-Floating:
- Kurang Efektif dalam Pembuangan Panas – Panas lebih terkonsentrasi di satu titik, meningkatkan risiko deformasi.
- Kurang Responsif – Tidak memiliki fleksibilitas dalam menyesuaikan posisi kampas rem.
- Kurang Cocok untuk Motor Performa Tinggi – Rentan overheating jika digunakan dalam kondisi ekstrem.
Perbandingan Langsung
Aspek | Cakram Floating | Cakram Non-Floating |
Harga | Lebih mahal | Lebih terjangkau |
Daya Hantar Panas | Lebih baik | Kurang efektif |
Daya Cengkram | Lebih optimal | Standar |
Tingkat Kebisingan | Bisa berisik | Lebih senyap |
Perawatan | Membutuhkan perhatian lebih | Lebih mudah dirawat |
Ketahanan Warping | Lebih tahan terhadap perubahan suhu | Bisa melengkung akibat panas berlebih |
Cocok untuk | Motor performa tinggi, balapan | Motor harian, penggunaan normal |
Mana yang Sebaiknya Anda Pilih?
Setelah memahami perbedaan dan keunggulan masing-masing jenis cakram, Anda bisa menentukan pilihan yang sesuai dengan kebutuhan.
✔ Pilih Cakram Non-Floating Jika:
- Anda menggunakan motor harian untuk keperluan commuting.
- Mengutamakan daya tahan dan minim perawatan.
- Ingin opsi yang lebih terjangkau.
✔ Pilih Cakram Floating Jika:
- Anda memiliki motor dengan performa tinggi atau sering berkendara dalam kecepatan tinggi.
- Membutuhkan pengereman yang lebih responsif dan stabil.
- Bersedia mengeluarkan biaya lebih untuk performa yang lebih baik.
Cakram floating lebih umum digunakan pada motor sport, superbike, atau motor yang sering digunakan untuk touring jarak jauh. Sementara itu, cakram non-floating lebih banyak ditemukan pada motor commuter atau skutik yang digunakan sehari-hari.
Kesimpulan
Baik keduanya sebetulnya memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Jika Anda menginginkan pengereman yang lebih presisi dan tahan terhadap suhu tinggi, cakram floating adalah pilihan terbaik meskipun harganya lebih mahal. Namun, jika Anda mencari opsi yang lebih awet, murah, dan minim perawatan untuk penggunaan harian, cakram non-floating lebih direkomendasikan.
Pada akhirnya, pilihan tergantung pada kebutuhan dan gaya berkendara Anda. Selain memilih cakram yang sesuai, pastikan juga untuk:
- Menggunakan kampas rem berkualitas tinggi.
- Melakukan perawatan rutin untuk memastikan cakram tidak aus atau kotor.
- Menyesuaikan sistem pengereman dengan karakteristik motor dan cara berkendara Anda.
Dengan memahami perbedaan ini, Anda bisa membuat keputusan yang lebih tepat dan meningkatkan keamanan serta kenyamanan saat berkendara.
Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.