Ini Arti dari SOHC, DOHC, OHV pada Motor
Kalau kamu pernah baca spesifikasi motor, pasti sering lihat singkatan-singkatan seperti SOHC, DOHC, atau OHV. Buat sebagian orang, ini mungkin cuma tulisan teknis yang lewat begitu saja. Tapi buat yang penasaran, sebenarnya apa sih arti dari istilah-istilah itu?

Tiga istilah ini merujuk pada jenis mekanisme penggerak katup (valve) dalam mesin motor. Sistem ini punya peran penting dalam menentukan performa, efisiensi bahan bakar, dan karakter mesin. Jadi, walaupun kelihatan ribet, ngerti soal arti SOHC DOHC OHV bisa bantu kamu lebih paham soal motor yang kamu pakai — atau bahkan yang mau kamu beli.
Yuk, kita bahas satu per satu dengan gaya yang mudah dicerna.
1. OHV (Overhead Valve)
Apa itu OHV?
OHV adalah singkatan dari Overhead Valve. Dalam sistem ini, katup berada di atas ruang bakar, tapi camshaft-nya (noken as) justru terletak di dalam blok mesin, bukan di kepala silinder seperti pada SOHC dan DOHC.
Untuk menggerakkan katup, OHV menggunakan komponen tambahan seperti push rod (batang pendorong) dan rocker arm (lengan ayun). Ketika camshaft berputar, push rod akan mendorong rocker arm yang kemudian menekan katup agar terbuka dan tertutup sesuai siklus mesin.
Kelebihan OHV:
- Desainnya sederhana dan ringkas, cocok untuk motor berukuran kecil atau mesin dengan ruang terbatas.
- Torsi di putaran rendah biasanya besar, cocok buat kebutuhan harian atau motor beban.
- Biaya produksi dan perawatannya cenderung lebih murah.
Kekurangan OHV:
- Karena banyak komponen tambahan, respon mesin tidak secepat SOHC/DOHC.
- Kurang cocok untuk mesin yang membutuhkan putaran tinggi (RPM tinggi).
- Lebih banyak gesekan internal.
Motor modern jarang pakai OHV, tapi beberapa mesin kecil atau motor bebek lama masih mengandalkan sistem ini karena keawetannya.
2. SOHC (Single Overhead Camshaft)
Apa itu SOHC?
SOHC adalah singkatan dari Single Overhead Camshaft, yang artinya hanya ada satu camshaft di kepala silinder. Camshaft ini bertugas langsung menggerakkan katup-katup masuk (intake) dan buang (exhaust) menggunakan rocker arm atau langsung menyentuh katup (tergantung desainnya).
SOHC adalah teknologi yang cukup populer dan banyak digunakan di motor-motor modern karena seimbang antara performa dan efisiensi.
Kelebihan SOHC:
- Desain lebih sederhana dan ringan dibanding DOHC.
- Biaya produksi lebih murah.
- Cocok untuk mesin harian yang butuh keseimbangan antara tenaga dan efisiensi bahan bakar.
- Perawatannya relatif mudah.
Kekurangan SOHC:
- Karena hanya punya satu camshaft, pengaturan waktu bukaan katup (valve timing) tidak sefleksibel DOHC.
- Di mesin performa tinggi, output tenaganya tidak semaksimal DOHC.
Banyak motor bebek dan skutik seperti Honda Beat, Vario, hingga Yamaha Mio menggunakan sistem SOHC karena efisien dan cukup bertenaga untuk kebutuhan harian.
3. DOHC (Double Overhead Camshaft)
Apa itu DOHC?
DOHC merupakan singkatan dari Double Overhead Camshaft, yaitu sistem penggerak katup dengan dua camshaft yang terletak di kepala silinder: satu untuk katup masuk dan satu lagi untuk katup buang.
Dengan dua camshaft, sistem ini memungkinkan penggunaan lebih banyak katup per silinder (biasanya 4 katup: 2 masuk, 2 buang), sehingga proses masuk dan keluarnya udara bisa lebih optimal.
Kelebihan DOHC:
- Performa lebih tinggi, cocok untuk motor sport atau mesin yang sering bermain di RPM tinggi.
- Lebih fleksibel dalam pengaturan valve timing.
- Mendukung sistem multi-valve yang meningkatkan efisiensi pembakaran dan power.
Kekurangan DOHC:
- Desain lebih kompleks, bobot mesin lebih berat.
- Biaya produksi dan servis lebih tinggi.
- Tidak seefisien SOHC untuk konsumsi bahan bakar di putaran rendah.
Motor-motor sport seperti Yamaha R15, CBR150R, atau Kawasaki Ninja 250 banyak menggunakan sistem DOHC karena cocok untuk mesin performa tinggi.
Mana yang Lebih Baik?
Sebenarnya tidak ada jawaban mutlak. Semua tergantung kebutuhan dan karakter penggunaan motornya. Berikut ringkasan singkat untuk bantu kamu memilih:
Sistem | Karakter | Cocok Untuk |
OHV | Torsi bawah besar, tahan banting | Motor klasik, kerja berat |
SOHC | Seimbang antara efisiensi dan tenaga | Motor harian, skutik, bebek |
DOHC | Tenaga besar di RPM tinggi | Motor sport, performa tinggi |
Kalau kamu butuh motor irit dan mudah perawatan, SOHC bisa jadi pilihan. Tapi kalau kamu tipe yang suka tancap gas, DOHC mungkin lebih cocok. Sementara OHV, meski jarang di motor baru, tetap punya tempat di kalangan pecinta mesin lawas.
Kenapa Penting Tahu Arti SOHC DOHC OHV?
Buat sebagian orang, ini mungkin info teknis yang rumit. Tapi kalau kamu peduli dengan performa, perawatan, dan keawetan mesin, memahami sistem katup ini bisa jadi pertimbangan penting saat beli motor atau saat ingin upgrade.
Lagipula, dengan tahu arti SOHC DOHC OHV, kamu jadi lebih siap kalau diajak ngobrol sama mekanik atau sesama pecinta otomotif. Nggak cuma ngangguk-ngangguk aja, tapi bisa kasih opini dengan dasar.
Kalau kamu lagi cari motor bekas yang jelas mesinnya DOHC atau SOHC, dan pengen yang udah dicek performanya, langsung aja cek platform MOFE. Di MOFE, motor bekas yang dijual sudah melalui inspeksi oleh mitra dealer terpercaya, jadi kamu nggak perlu tebak-tebakan soal kondisi mesin.
Mau cari, jual, atau tukar tambah motor? MOFE aja — cepat, aman, dan terpercaya.
Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.