Membeli motor bekas bisa jadi langkah cerdas, terutama kalau budget kamu terbatas tapi tetap ingin punya kendaraan yang mumpuni. Tapi jangan sampai asal beli, ya. Tanpa pengecekan yang benar, kamu bisa saja dapat motor bermasalah yang malah bikin pengeluaran makin besar. Artikel ini hadir untuk memberi panduan lengkap dan mudah dipahami agar kamu bisa mengecek motor bekas dengan teliti dan mendapatkan yang terbaik sesuai kebutuhan.

Mengapa Harus Cek Motor Bekas Sebelum Beli?
Banyak alasan kenapa cek motor bekas itu wajib dilakukan:
- Keamanan Berkendara: Motor dengan kerusakan tersembunyi bisa berbahaya di jalan, seperti rem yang tidak pakem atau rangka yang sudah bengkok. Dengan pengecekan menyeluruh, kamu bisa memastikan motor dalam kondisi aman untuk dikendarai, baik untuk penggunaan harian maupun perjalanan jarak jauh.
- Nilai Investasi: Dengan pengecekan, kamu bisa mendapatkan motor berkualitas tanpa harus membayar lebih untuk perbaikan yang tidak terduga. Motor yang terawat dengan baik juga cenderung memiliki nilai jual kembali yang lebih tinggi, jadi ini adalah langkah penting untuk memaksimalkan uang yang kamu keluarkan.
Hindari Penipuan: Kadang motor bekas yang dijual murah ternyata bekas tabrakan atau bermasalah dokumennya. Misalnya, nomor rangka dan mesin yang tidak sesuai dengan STNK dan BPKB bisa menjadi tanda bahwa motor tersebut ilegal atau hasil curian, yang berpotensi membawa masalah hukum di kemudian hari.
Tahukah kamu? Banyak orang memilih opsi membeli motor bekas karena harganya yang lebih terjangkau dibandingkan motor baru. Selain itu, motor bekas sering menjadi pilihan utama bagi mereka yang membutuhkan kendaraan cepat tanpa harus menunggu proses pemesanan motor baru.
Baca juga: Rekomendasi Motor Matic Bekas 4 Jutaan
Langkah-Langkah Cara Cek Motor Bekas
Supaya tidak salah pilih, berikut langkah-langkah detail yang bisa kamu ikuti:
1. Cek Kondisi Fisik & Body Motor
- Perhatikan detail bodi motor: Lihat apakah ada goresan besar, penyok, atau cat belang yang menunjukkan bekas tabrakan.
- Sambungan rangka: Pastikan tidak ada keretakan atau bagian yang terlihat pernah diperbaiki dengan las.
- Suspensi dan baut: Cek kondisi baut-baut, apakah masih original atau sudah diganti.
2. Cek Kondisi Mesin
- Dengarkan suara mesin: Nyalakan motor dan pastikan tidak ada suara kasar. Mesin yang sehat biasanya memiliki suara halus dan stabil.
- Periksa asap knalpot: Hindari motor yang mengeluarkan asap tebal, baik hitam maupun putih, karena bisa jadi indikasi mesin bermasalah.
- Test ride singkat: Rasakan performa akselerasi, apakah terasa responsif atau justru lambat.
- Kebocoran oli: Periksa area bawah mesin, apakah ada tetesan oli.
3. Periksa Sistem Kelistrikan
- Lampu dan indikator: Pastikan semua lampu, termasuk lampu sein dan rem, berfungsi dengan baik.
- Panel dashboard: Cek apakah semua indikator seperti speedometer, bensin, dan suhu mesin bekerja normal.
- Aki dan kabel: Aki yang lemah bisa menyebabkan masalah di kemudian hari, jadi periksa kondisinya.
4. Cek Bagian Kaki-Kaki (Ban, Rem, dan Suspensi)
- Kondisi ban: Periksa apakah tapak ban masih tebal dan tidak ada retakan di sisi ban.
- Rem: Kampas rem yang tipis bisa jadi tanda perawatan kurang baik. Pastikan juga minyak rem masih cukup.
- Suspensi: Rasakan apakah suspensi masih nyaman saat dikendarai di jalan berlubang.
5. Periksa Dokumen Motor
- Keaslian STNK dan BPKB: Pastikan dokumen sesuai dengan nomor rangka dan nomor mesin pada motor. Jangan lupa cek juga cap basah atau tanda hologram pada dokumen untuk memastikan keasliannya.
- Riwayat servis: Mintalah catatan servis untuk mengetahui apakah motor dirawat secara rutin. Lihat apakah ada tanda-tanda penggantian komponen besar seperti piston atau kopling, yang bisa menjadi indikasi kondisi mesin sebelumnya.
- Status hukum: Gunakan aplikasi seperti “Cek Blokir Kendaraan” dari Samsat untuk memastikan motor tidak terlibat kasus hukum. Selain itu, pastikan dokumen tidak menunjukkan tanda-tanda pernah dipalsukan atau dimanipulasi.
Jika memungkinkan, lakukan pengecekan tambahan melalui pihak ketiga seperti jasa cek fisik kendaraan di Samsat atau bengkel resmi untuk memastikan semuanya sesuai. Ini akan memberikan rasa tenang sebelum melakukan transaksi.


6. Cek Harga Pasaran
- Bandingkan harga: Cari tahu harga pasaran motor sejenis di platform jual motor bekas online seperti Mofe atau dealer motor bekas.
- Jangan tergiur harga murah: Kalau harga terlalu murah, bisa jadi terdapat masalah pada motor tersebut. Kamu harus pastikan dan mengecek dengan lebih teliti kondisi fisik dan surat-surat motor tersebut. Jangan sampai ternyata motor tersebut dijual karena masih dalam proses kredit atau bahkan ada kekurangan pada fisiknya.
7. Tips Tambahan Agar Tidak Salah Pilih
- Bawa mekanik ahli: Jika kamu kurang paham soal motor, bawa teman atau mekanik yang lebih berpengalaman.
- Checklist pengecekan: Buat daftar poin-poin pengecekan agar tidak ada yang terlewat.
- Test ride lebih lama: Cobalah motor di berbagai kondisi jalan seperti tanjakan, jalan berlubang, dan jalanan macet.
- Manfaatkan platform online: Beberapa bengkel besar menyediakan riwayat servis digital yang bisa dicek.
Kesimpulan
Membeli motor bekas bisa jadi pengalaman yang menyenangkan jika kamu tahu cara mengeceknya dengan benar. Pastikan untuk memeriksa kondisi fisik, mesin, kaki-kaki, sistem kelistrikan, dan dokumen motor sebelum memutuskan untuk membeli. Dengan langkah-langkah ini, kamu bisa mendapatkan motor bekas yang berkualitas tanpa risiko berlebihan.
Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.